ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Pembengkakan pada kaki baik disertai rasa nyeri maupun tanpa rasa nyeri merupakan sinyal lampu kuning bahwa ada sesuatu yang tidak normal pada tubuh kita. Kondisi ini bisa menyiratkan kelainan yang ringan sampai kepada kelainan sangat serius yang melibatkan organ-organ vital kita.
Karenanya apabila kita mengalami pembengkakan di sekitar pergelangan kaki (ankle) dalam waktu yang cukup lama, sangatlah bijak bilamana kita tidak menyepelekan atau mengobati sendiri (self medication) dengan mengurut dan sebagainya. Secara prinsip pembengkakan terjadi karena adanya water retension (penimbunan air) di dalam tubuh dan dengan adanya pengaruh gravitasi maka wilayah betis dan kaki kitalah yang paling sering mengalami pembengkakan (edema) ini. Air yang merupakan komponen terbesar dalam darah secara fisiologis memang akan keluar dari pembuluh darah kapiler menuju ke sel-sel di sekitarnya untuk memberikan nutrisi kepada sel-sel itu.
Setelah itu air tersebut akan diserap kembali masuk ke pembuluh darah dan mekanisme ’keluar masuk’ ini diatur dengan seimbang oleh hormon dan zat yang menyerupai hormon yang dinamakan prostaglandin. Persoalan timbul apabila air yang keluar dari pembuluh darah lebih banyak daripada air yang diserap masuk kembali ke pembuluh darah. Hal ini terjadi karena adanya perubahan tekanan atau ’kebocoran’ pada pembuluh kapiler, sehingga air akan membanjiri sel-sel di luar pembuluh kapiler itu.
Penyebab pembengkakan (swelling) yang bersifat ringan antara lain karena posisi berdiri atau berjalan yang lama, posisi duduk yang lama (misalnya dalam perjalanan pesawat atau mobil jarak jauh), kehamilan, kelebihan berat badan (overweight) dan pada trauma pergelangan kaki (terkilir). Pembengkakan ini akan menghilang apabila ’penyebab’nya sudah tidak ada lagi.
Namun pembengkakan ini bisa ’permanen’ sifatnya dan biangnya adalah kerusakan organ-organ vital kita. Yang paling menakutkan adalah pembengkakan yang disebabkan oleh karena gagal jantung, gagal ginjal dan gagal hati. Pada gagal jantung kekuatan jantung memompa darah jauh menurun sehingga terjadi water retension yang mencolok. Pada gagal ginjal terjadi penurunan drastis kemampuan ginjal menyaring darah dan mengubahnya menjadi air seni (urine) sehingga efeknya juga menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh khususnya di daerah kaki dan betis. Beberapa jenis obat-obatan yang diminum dalam waktu lama diketahui dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal dan berujung pada gagal ginjal.
Obat tersebut antara lain analgesik (penghilang rasa nyeri) seperti aspirin,paracetamol dan NSAIDS. Obat lain yang dapat menyebabkan nephropathy (kerusakan ginjal) adalah allopurinol. Obat yang sering dipakai untuk mengatasi pembengkakan kaki karena gout ( orang awam mengatakan ’sakit asam urat’) juga terbukti menyebabkan terbentuknya batu ginjal dan berlanjut kepada kerusakan ginjal. Hal ini disebabkan karena allopurinol bekerja dengan menghambat (memblokir) xanthine oxydase salah satu unsur yang mempunyai fungsi mengubah hypoxanthine menjadi xanthine dan selanjutnya menjadi asam urat. Xanthine ini tidak larut dalam air sehingga penumpukan dalam bentuk kristal akan mengakibatkan batu ginjal (kidney stones).
Jadi mungkin kita perlu berhati-hati agar tidak mengalami nasib buruk mengobati pembengkakan kaki karena gout malahan mengalami pembengkakan kaki karena gagal ginjal. Pembengkakan kaki ini juga dapat pula diakibatkan penyumbatan pada kelenjar limfa pada tungkai bawah, penyumbatan pembuluh vena karena bekuan darah (clot) yang disebut deep vein thrombosis yaitu kerusakan klep (valve) pada pembuluh darah balik tungkai bawah sehingga darah yang seharusnya dipompa kembali ke jantung ’meluncur’ turun kembali ke arah bawah. Pada kelainan deep vein thrombosis (DVT) kita tidak dibenarkan untuk melakukan pengurutan (massage) karena dikawatirkan bekuan darah ini akan ’terlepas’ mengalir ke arah jantung,paru atau otak dengan akibat yang fatal. Pengobatan untuk kelainan ini sangat ditentukan oleh penyebabnya.
Misalnya apabila pembengkakan ini karena gangguan jantung, maka dapat diberikan diuretik (obat untuk mengeluarkan cairan yang berlebihan melalui ginjal). Namun apabila penyebabnya karena pembuluh darah yang bocor, maka pemberian diuretik ini justru akan memperparah kondisi pasien. Hal ini disebabkan karena dengan efek diuretik maka ginjal akan mengeluarkan air dalam jumlah banyak, sementara air yang berada di luar pembuluh darah masih menumpuk,sehingga akan terjadi dehidrasi darah. Pembengkakan kaki yang nampaknya sepele sesungguhnya perlu didalami secara teliti mengingat begitu banyak underlying factors (faktor tersembunyi) yang menyebabkannya.